Tuesday, July 20, 2010

~ HaK DaN KeWAjIPaN KeLUArgA Si SaKIt DaN TeMAn-TEmAn

Posted by ahmad bukhori


Berbaik Sangka kepada Allah Ta'ala


Disukai bagi si sakit --khususnya bagi yang telah kedatangan
tanda-tanda mendekati kematian-- untuk berprasangka baik
kepada Allah Ta'ala. Dalam arti, pengharapannya kepada rahmat
Allah melebihi perasaan takutnya kepada azab-Nya, selalu
mengingat betapa besar kemurahan-Nya, betapa indah
pengampunan-Nya, betapa luas rahmat-Nya, betapa sempurna
karunia-Nya, dikedepankan-Nya kebaikan dan kebajikan-Nya,
membayangkan apa yang dijanjikan-Nya kepada ahli tauhid dan
rahmat yang disediakan-Nya untuk mereka pada hari kiamat.
Jabir meriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda:

"Jangan sekali-kali salah seorang diantara kamu
meninggal dunia melainkan dalam keadaan dia berbaik
sangka kepada Allah Ta'ala."90


Hal ini diperkuat oleh hadits qudsi yang telah disepakati
kesahihannya, bahwa Allah berfirman:

"Aku menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku."91



Ibnu Abbas berkata, "Apabila Anda melihat seseorang kedatangan

tanda-tanda kematian maka gembirakanlah dia agar dia menghadap
kepada Allah dengan berbaik sangka kepada-Nya; dan apabila
Anda lihat orang yang hidup --yakni sehat-- maka
takut-takutilah dia akan Tuhannya Azza wa Jalla."



Mu'tamir bin Sulaiman berkata,
"Ketika akan meninggal dunia,
ayah berkata kepadaku, 'Wahai Mu'tamir,
bicaralah kepadaku
tentang rukhshah-rukhshah (kemurahan-kemurahan),
supaya aku
menghadap Allah Ta'ala dengan berbaik sangka kepada-Nya."92



Imam Nawawi berkata,
"Orang yang sedang menunggu orang yang

akan meninggal dunia disukai membangkitkan harapannya kepada
rahmat Allah, menganjurkannya untuk berbaik sangka kepada
Allah, mengingatkannya dengan ayat-ayat dan hadits-hadits
mengenai pengharapan dan ditimbulkan semangatnya. Petunjuk
mengenai apa yang saya sebutkan ini banyak terdapat dalam
hadits-hadits sahih, diantaranya sejumlah hadits yang saya
sebutkan dalam "Kitab al-Jana'iz" dari kitab al-Adzkar. Hal
ini juga dilakukan oleh Ibnu Abbas terhadap Umar bin Khattab
r.a. ketika menghadapi maut, juga dilakukan Ibnu Abbas
terhadap Aisyah, dan dilakukan pula oleh Ibnu Amr bin Ash
terhadap ayahnya. Semua ini tersebut dalam hadits dan riwayat
yang sahih."93

> Dr.Yussuf Al-Qardhawi

0 comments: